Postur duduk yang tepat, ditambah pemilihan kursi kerja ergonomis dan pola aktivitas seperti aturan 20-8-2, terbukti menurunkan risiko nyeri pinggang hingga 32% menurut penelitian ergonomi modern. Kombinasi ini menjaga tulang belakang netral, mengurangi tekanan pada diskus lumbal, serta meningkatkan produktivitas jangka panjang.
Mengapa Postur Duduk Berpengaruh pada Nyeri Pinggang?
Postur duduk memengaruhi distribusi beban pada tulang belakang. Saat duduk membungkuk, tekanan pada diskus lumbal bisa meningkat hingga 170% dibanding posisi berdiri tegak (Nachemson, 1976). Duduk terlalu lama tanpa perubahan posisi akan membuat otot penyangga punggung menegang, menurunkan sirkulasi darah, dan memicu inflamasi mikro.
Catatan klinis: Studi pada pekerja kantoran di Jepang menunjukkan prevalensi nyeri pinggang mencapai 34,7%, dengan faktor risiko utama berupa duduk statis lebih dari 6 jam per hari.
Apa Itu Aturan 20-8-2?
Aturan 20-8-2 diperkenalkan oleh peneliti ergonomi sebagai pedoman aktivitas kantor yang sehat:
- 20 menit duduk aktif dengan postur netral.
- 8 menit berdiri menggunakan standing desk atau sekadar berdiri peregangan.
- 2 menit bergerak berjalan ringan atau latihan peregangan.
Menurut penelitian di British Journal of Sports Medicine (2015), variasi posisi duduk–berdiri–bergerak ini mengurangi risiko sindrom metabolik sekaligus memperbaiki gejala muskuloskeletal, termasuk pinggang.