
Nyeri pinggang bisa membuat aktivitas sederhana terasa berat: berjalan, duduk, bahkan tidur terganggu. Banyak orang ingin meredakannya secepat mungkin tanpa harus menelan obat. Gel, salep, dan koyo hadir sebagai solusi praktis. Produk ini bekerja langsung di area nyeri, menurunkan peradangan atau memberi sensasi hangat–dingin yang menenangkan, dengan risiko sistemik lebih rendah dibanding obat oral.
Panduan internasional seperti ACP 2017 dan NICE NG59/2020 menempatkan terapi topikal sebagai opsi awal. Mari kita kupas bagaimana cara kerjanya, kapan digunakan, cara pakai, serta batas aman yang perlu diingat.
Apa Itu Obat Topikal & Cara Kerjanya
Obat topikal adalah sediaan oles atau tempel yang dirancang bekerja lokal pada jaringan otot, sendi, dan saraf di bawah kulit. Bentuk paling umum meliputi:
- Gel/krim NSAID: mengandung zat anti-inflamasi seperti diclofenac atau ketoprofen. Bekerja dengan menekan produksi prostaglandin, mediator utama peradangan.
- Salep analgesik: biasanya berisi mentol, kamper, atau metil salisilat yang memberi sensasi hangat/dingin. Efeknya disebut counter-irritant, yaitu mengalihkan sinyal nyeri ke otak.
- Koyo atau plester: tersedia dalam bentuk panas, dingin, atau capsaicin dosis rendah. Bermanfaat untuk nyeri otot kronis atau kaku.
Cochrane Review (2015) menyebut efektivitas gel NSAID tinggi untuk nyeri muskuloskeletal akut, dengan efek samping minimal. Inilah alasan mengapa bentuk topikal semakin dipilih sebelum obat oral.