
Studi Kasus Lysmelora – Selama lima tahun terakhir, Bapak Andi (50) hidup berdampingan dengan nyeri saraf terjepit yang tak kunjung reda. Berbagai cara sudah ditempuh. Mulai dari berobat ke dokter, mengikuti terapi alternatif, hingga mengonsumsi obat pereda nyeri. Namun hasilnya tidak pernah maksimal.
“Rasa sakitnya selalu kembali. Kadang lebih ringan, tapi sering juga kambuh parah. Rasanya lelah sekali, baik fisik maupun mental,” ujar Andi.
Tubuh Mulai Membungkuk, Rasa Percaya Diri Hilang
Andi bercerita, salah satu titik terendah dalam hidupnya adalah ketika tubuhnya mulai terlihat bongkok saat berjalan. Aktivitas sehari-hari menjadi berat, bahkan sekadar beranjak dari kursi sering kali harus menahan nyeri hebat.
“Umur saya baru 50 tahun, tapi rasanya seperti sudah jauh lebih tua. Kalau jalan, badan tidak lagi tegak, seperti dipaksa membungkuk karena sakit. Itu bikin saya kehilangan percaya diri,” kata Andi.