
Banyak penderita nyeri pinggang mencari alternatif selain obat, seperti pijat, refleksi, bekam, atau akupuntur. Terapi ini populer, namun bukti ilmiah dan tingkat keamanannya tidak selalu sama. Penting untuk memahami manfaat sekaligus risiko agar keputusan lebih bijak.
Apakah Terapi Alternatif Efektif untuk Nyeri Pinggang?
Beberapa terapi seperti akupuntur memiliki bukti ilmiah moderat dalam mengurangi nyeri pinggang kronis, sedangkan pijat atau refleksi bisa membantu relaksasi tetapi efeknya lebih jangka pendek. Bekam relatif minim bukti dan berisiko bila tidak dilakukan dengan prosedur higienis.
Catatan klinis: Meta-analisis dalam Annals of Internal Medicine (2017) menunjukkan bahwa akupuntur dapat memberi perbaikan nyeri pinggang kronis ringan–sedang dibandingkan plasebo, sementara efek pijat lebih bersifat sementara.
Sehat dari sakit pinggang saraf terjepit di rumah terbukti ampuh
Klik Disini
Pijat: Nyaman, tapi Hanya Efek Jangka Pendek?
Pijat tradisional atau terapi manual sering dipakai untuk melemaskan otot pinggang yang tegang.
Manfaat Pijat
- Mengurangi ketegangan otot.
- Memicu relaksasi sehingga kualitas tidur lebih baik.
- Dapat menurunkan stres psikologis yang memperburuk nyeri.
Risiko Pijat
- Efek hanya sementara, biasanya 2–3 hari.
- Dapat memperburuk nyeri bila ada hernia diskus atau saraf terjepit.
- Bila dilakukan terlalu keras, berisiko memicu memar atau cedera otot.
Pengalaman pengguna yang melaporkan kepada Lysmelora: “Saya merasa lebih ringan setelah dipijat, tapi kelegaan hanya bertahan dua hari. Setelah itu nyeri pinggang kembali muncul terutama saat duduk lama.” — (Pria, 42 tahun)
Refleksi: Apakah Hanya Efek Relaksasi Pada Pinggang?
Refleksi menekankan tekanan pada titik kaki atau tangan dengan asumsi terhubung ke organ tertentu. Namun, bukti ilmiah untuk nyeri pinggang masih terbatas.